Kamis, 20 Maret 2014

Akankah Air Selalu Ada di Bumi Kita??

 

Akankah Air Selalu Ada di Bumi Kita??
Pertanyaan ini beberapa hari terakhir menggangguku, hehe… mun ngaganggu babuk be nya…?? Pasalnya koran langgananku terus menerus menyajikan kekeringan yg terjadi hampir merata, khususnya di Jawa Barat. Masyarakat sudah mulai mengonsumsi air yg tidak layak untuk dikonsumsi, dari kubangan, dari dasar sungai dsb.
Akankah Air Selalu Ada di Bumi Kita??
Bayangkan kalau hidup tanpa air, kita yang 70% tubuhnya terdiri dari air akan segera dihampiri oleh “kiamat” yang menyergap kehidupan kita. Kekacauan akan terjadi, rebutan air dsb. Maka dari itu air tidak boleh diprivatisasi, tidak boleh dimiliki oleh individu.
Akankah Air Selalu Ada di Bumi Kita??
Itu tergantung sikap kita. Air, sebagaimana makhluk Allah Swt yang lain, bisa berkomunikasi. Dr. Masaru Emoto, yang orang Jepun itu membuktikannya. Ketika air disebut bodoh, maka kristalnya sangat jelek, tapi ketika dibilang terimakasih kristalnya sangat baik dan indah. Bagaimana kalau air yang ada dimana-mana, dalam tubuh manusia, hewan, tumbuhan, tanah, sungai, laut kita abaikan, kita lupakan? Tentu ia juga bisa melupakan kita.
Boleh jadi kekeringan melanda bumi ini karena sikap kita yang abai terhadap lingkungan. Abai tehadap air. Merasa seakan air mutlak selalu ada di bumi ini, tanpa harus menjaganya, apalagi merawatnya.
Boleh jadi kekeringan dan kiamat melanda berbagai daerah hanya dalam tempo kemarau empat bulan saja karena kita. Boleh jadi…. mari lakukan sesuatu, mulai dari kamar kita, rumah kita, lingkungan terdekat kita. Sebarkan perilaku yang baik terhadap air kepada sanak famili kita. Maka dengan itu air akan baik juga terhadap kita. Barakallah….
Akankah Air Selalu Ada di Bumi Kita??
Tentu jawabannya ada pada kita, sebagai khalifatullah fil ardi. Ingat nasihat orang tua, hutan rusak, air habis, manusia sengsara…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar